Pemerintah Kabupaten Pati, bersama dengan berbagai stakeholder terkait, menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah awal persiapan menghadapi uji petik penilaian mandiri kabupaten kota kreatif Indonesia (PMK3I), Kamis (29/8).
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pragola Setda Pati ini dihadiri oleh perwakilan Komisi A DPRD Pati, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Pati, Sekretaris Dinas Dinporapar Jawa Tengah, serta para tamu undangan lainnya.
Kepala Dinporapar Rekso Suhartono menyampaikan bahwa uji petik PMK3I memiliki tujuan yang sangat strategis, yakni untuk memetakan ekosistem potensi sistem ekonomi kreatif serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pengembangannya.
"Hasil dari uji petik ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan memberikan fasilitas yang tepat guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Kabupaten Pati," ujar Rekso.
Rekso menambahkan, Kabupaten Pati diharapkan dapat melanjutkan tahapan untuk ditetapkan sebagai kabupaten kreatif.
"Kabupaten kota yang telah teruji petik diharapkan melanjutkan tahapan untuk dapat ditetapkan menjadi kabupaten atau kota kreatif mengikuti jejak penghargaan dari UNESCO," imbuhnya.
Sementara itu, Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko, dalam kesempatan yang sama, memberikan penekanan pada pentingnya melihat potensi ekonomi kreatif dari berbagai sudut pandang.
"Jangan hanya terpaku pada konsep konservasi yang tradisional, tetapi kita juga harus melihat bagaimana potensi tersebut dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas," tegas Sujarwanto.
Sebagai contoh, Pj Bupati menyebut tentang Bandeng Juwana. Menurutnya, kreativitas tidak hanya terbatas pada produksi, tetapi juga pada pemasaran dan pengembangan produk turunan. "Ketika Bandeng Juwana diolah menjadi berbagai produk seperti bandeng presto, bakso bandeng, dan stik duri ikan bandeng, maka nilai ekonomisnya akan meningkat secara signifikan," jelasnya.
Sujarwanto juga menekankan pentingnya membangun brand yang unik dan kuat untuk produk-produk ekonomi kreatif.
"Ekonomi kreatif bukan hanya tentang menarik perhatian, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah yang berbeda dari yang lain," pungkasnya.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan Kabupaten Pati dapat semakin serius dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatifnya dan dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (po3/PO)