Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV dan AIDS dalam rangka menuju eliminasi tahun 2030 berlangsung di Ruang Pragola Setda Kabupaten Pati pada Senin ( 18/12/2023).
Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan, Kemasyarakatan dan SDM, Sutikno Edi dalam kata pengantarnya mengatakan temuan kasus HIV /AIDS di Kabupaten Pati termasuk salah satu yang tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.
Untuk itu perlunya upaya bersama dalam mencapai tiga gol pada tahun 2030 yaitu tidak ada lagi kasus HiV, tidak ada lagi kematian terkait AIDS dan tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV dan AIDS.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Aviani Tritanti Venusia, sejak tahun 1996 sampai Nopember 2023 , terdapat kasus HIV/AIDS sebanyak 2.620 dan yang meninggal 456 .
Beberapa tantangan dan kendala diantaranya Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) baru masih merasa sehat dan belum yakin dengan hasil diagnose sehingga tidak minum ARV ( antiretroviral), ODHA merasa jenuh karena minum ARV seumur hidup, data telusur bayi dari Ibu hamil reaktif HIV/ AIDS belum lengkap , Belum semua ibu hamil diperiksa HIV, sifilis dan HBsAg, juga pencegahan TBC pada ODHA dengan Terapi Pemberantasan TBC (TPT) belum optimal.
Senada dengan itu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda, J.Harnoko mengemukakan strategi penanggulan HIV/AIDS dengan penguatan komitmen dari Pemerintah, Peningkatan dan perluasan akses masyarakat pada layanan skrining, diagnostik dan pengobatan HIV AIDS dan PIMS yang komprehensif dan bermutu, Penguatan program pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan PIMS berbasis data dan dapat dipertanggungjawabkan, Penguatan kemitraan dan peran serta masyarakat termasuk pihak swasta, dunia usaha, dan multisektor lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional, Pengembangan inovasi program sesuai kebijakan pemerintah dan Penguatan manajemen program melalui monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.