Bunda PAUD Faisa Henggar, Kamis (29/2), mengunjungi PAUD Tunas Saka di kecamatan Wedarijaksa, guna melakukan sosialisasi penyuluhan edukasii kepada guru PAUD.
Kali ini Faisa yang datang didampingi jajaran dinas pendidikan, berkesempatan melihat secara langsung sistem pendidikan yang dilakukan di PAUD Tunas Saka.
"Kita juga ingin mengetahui bahwa murid-murid di TK Tunas Saka di sini itu tidak ada pembelajaran Calistung (Membaca Menulis dan Berhitung), sehingga semua sudah sesuai dengan kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah", ujar Faisa.
Lebih lanjut ia pun menjelaskan bahwa memang anak-anak di era transisi PAUD ke SD ini, harus menghindari Calistung.
"Kemudian kita juga meletakkan 6 pondasi dasar. Sangat penting bagi Guru PAUD, untuk menyasar enam kemampuan fondasi dalam pembelajaran. Bukan hanya berfokus pada baca, tulis dan hitung namun juga harus lebih holistik", tambahnya.
Enam fondasi tersebut, sambung Faisa, yakni mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa untuk berinteraksi, kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar, kematangan untuk melakukan kegiatan belajar, pengembangan keterampilan motorik dan belajar secara mandiri, dan pemaknaan belajar yang menyenangkan dan positif bagi anak anak.
"Di sini tadi juga bisa kita lihat bersama-sama bahwa di TK ini anak-anak sudah bisa mengaji kemudian juga sudah ada rasa empati dengan temannya. Itu yang kita harapkan dari adanya pembelajaran dalam masa transisi ini", tambahnya.
Faiza pun secara umum menilai pembelajaran berjalan dengan baik akan tetapi masih ada beberapa orang tua yang mengeleskan anaknya di rumah. "Padahal sebetulnya kalau untuk les itu belum dianjurkan ataupun disarankan untuk anak TK", pungkasnya. (fn /AP)