Kegiatan ini mencatat dan mendata pertanian diseluruh Indonesia yang periodenya 10 tahun sekali , untuk periode sebelumnya tahun 2013. Tentunya ini menjadi data , catatan kita semua untuk menjadi bekal termasuk Camat beserta jajaranya.
Demikian disampaikan Pj. Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro pada Sosialisasi Statistik Harga dan Diseminasi Rilis Data ST 2023 Tahap pertama di Ruang Penjawi Setda Kabupaten Pati pada Selasa ( 12/12/2023).
Menyinggung penurunan angka kemiskinan dan mengurangi angka kemiskinan, Pj.Bupati menambahkan di Kabupaten Pati ada penurunan secara prosentase.
Kepala BPS Kabupaten Pati, Bob Setiabudi, mengungkapkan tujuan utama kegiatan ini adalah menyediakan data mengenai struktur pertanian nasional hingga level wilayah terkecil serta tabulasi silang yang lengkap dan detail, menyediakan kerangka sampel pertanian yang mutakhir sebagai dasar survei pertanian selanjutnya yang mengumpulkan statistik pertanian lebih rinci dan Sebagai benchmark dan rekonsiliasi statistik pertanian yang ada..
Adapun cakupanya, oleh Bob Setiabudi dijelaskan, meliputi usaha pertanian perorangan, perusahaan pertanian berbadan hukum dan usaha pertanian lainnya.
Selain itu jumlah unit usaha pertanian sendiri saat ini masih didominasi oleh usaha pertanian perorangan dalam kurun waktu 2013- 2023, walaupun mengalami penurunan.
“Jumlah usaha pertanian hasil ST 2023 sebanyak 191.683 unit turun 15,28 persen dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 226.260 unit. Untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) sebanyak 191.649 unit, turun sebanyak 34.586 unit turun 15,29 persen dari tahun 2013 sebanyak 226.235 unit” jelas Bob.
Adapun jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum ( UPB) mengalami kenaikan 55, 56 persen dari 9 unit menjadi 14 unit.
Sedang Usaha Pertanian Lainnya (UTL) tahun 2023 naik 25 persen dari 16 unit menjadi 20 unit.