ATASI INSIDEN KEAMANAN INFORMASI PEMKAB BIMTEK ADMIN CSIRT OPD

Rabu, 09 Okt 2019 | 21:32:49 WIB - Oleh Administrator


Bimbingan teknis penanganan insiden keamanan informasi diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara di Ruang Pragola Setda Kabupaten Pati, Rabu (09/10). 
Kepala Diskominfo Kab. Pati yang diwakili oleh Sali, SH. MM. selaku Kepala Bidang Persandian, melaporkan bahwa penanganan insiden keamanan melalui asistensi CSIRT dan drill test ini merupakan salah satu kegiatan dalam program pembinaan sumber daya dan komunikasi bidang persandian Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati.

Selain bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara, acara ini juga menggandeng PT. Pilar Teknotama Sinergi, Yogyakarta. Dilaporkan pula bahwa di Jawa Tengah sendiri hanya ada dua Kabupaten atau Kota yang didatangi langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara untuk melakukan pelatihan pengamanan IT atau CSIRT, yaitu Kabupaten Pati dan Kota Semarang. Maksud dan tujuan dari bimtek ini adalah menyamakan persepsi pola pikir, pola tindak antar stakeholder, utamanya yaitu admin CSIRT dan semua yang menangani IT di Pemerintah Kabupaten Pati, yang kedua menambah pengetahuan di bidang keamanan informasi.

Di Kabupaten Pati masih ada beberapa OPD atau instansi yang terserang hack dan belum pulih sampai sekarang. "Saat ini diketahui banyak OPD yang terkena serangan hack. Namun baru ada 4 instansi  yang dapat dipulihkan, sehingga perlu penanganan yang lebih lanjut untuk penanganan organisasi yang ada di dalamnya", terangnya. 
Bimtek pengamanan informasi ini dihadiri oleh admin e-layang di seluruh OPD Kabupaten Pati,  dengan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara yaitu Ibu Marcelina bersama tim dan Konsultan Keamanan Informasi Pilar Teknotama Sinergi, Niken Larasati.

Sekretaris Daerah, Suharyono, dalam sambutannya menyampaikan pesan kepada Diskominfo yang telah memprakarsai acara tersebut. Menurut Sekda, kegiatan ini sangat penting, karena dijaman teknologi dan informasi sekarang semuanya sudah memakai aplikasi E. "Sekarang sudah jamannya teknologi informasi, dan hampir semua instansi sudah memakai e mulai dari e-planning, e-budgeting, e-monev, e-controlling dan sebagainya", ujar sekretaris daerah.

Tak hanya itu, di Pemerintah Kabupaten Pati setiap tahunnya juga mengadakan lomba inovasi terkait teknologi informasi dengan hadiah mobil, dimana yang pertama dimenangkan oleh PBJ terkait inovasi proses PBJ dan yang kedua dimenangkan oleh Disdagperin terkait dengan Go-Leh atau Gowo Oleh-oleh. "Alhamdulillah Kabupaten Pati termasuk dari 100 kabupaten yang menjadi Kabupaten atau kota Smartcity, dan beberapa waktu yang lalu sudah diadakan workshop dan sebagainya oleh Kementerian Kominfo", terang sekretaris daerah.

Ketidaktahuan masyarakat mengenai aplikasi yang sudah terkena serangan hacker, sebagaimana laporan dari ketua penyelenggara Diskominfo, bahwa di Kabupaten Pati sudah ada 21 instansi terkait yang terserang hack dan sudah ada 4 instansi yang bisa dipulihkan, yang artinya kegiatan ini sangat penting guna mengatasi peretasan. Suharyono juga berharap acara ini bisa mendukung kebijakan pembangunan daerah khususnya optimalisasi pengamanan di Kabupaten Pati demi terwujudnya smartcity di Kabupaten Pati.

Selain itu, Sekda juga menghimbau agar masyarakat waspada dan antisipasi terhadap sistem e-goverment melalui SmartCity yang sudah dibangun sebagai bentuk penataan pemerintahan yang baik, dan harus dilindungi agar tidak terkena hack. "Kemudian untuk ke depannya bahwa keamanan informasi menjadi aspek yang sangat penting mengingat bocornya informasi yang strategis akan berpengaruh pada kinerja birokrasi dan tingkat keberhasilan pelaksanaan kebijakan pemerintah di berbagai bidang", pungkasnya.