660 MAHASISWA KKN UMK DITEMPATKAN DI KECAMATAN JAKEN DAN JAKENAN
Pati kembali dipilih menjadi salah satu tempat KKN UMK bersama Kabupaten Rembang dan Grobogan. Kali ini pelaksanaan KKN UMK akan berlangsung selama 31 hari mulai dari 31 Juli - 31 Agustus 2019. Setelah sebelumnya pernah menerima KKN beberapa perguruan tinggi diantaranya UNDIP, UNISSULA, UNS dan STAIMAFA. Penerimaan mahasiswa KKN UMK ini dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu ( 31/07).
Turut hadir mendampingi Bupati Haryanto, Kepala Bappeda Pujo Winarno, Rektor UMK bersama Wakil Rektor, DPL KKN UMK, Camat Jaken dan Camat Jakenan.
Dalam sambutannya Bupati Haryanto menyampaikan rasa hormatnya atas kedatangan mahasiswa KKN dari UMK, karena Pati termasuk tujuan KKN dari hampir semua perguruan tinggi di Jawa Tengah. Bupati juga berterimakasih atas kepercayaan dan kerjasamanya selama ini. " Untuk UMK ditempatkan di Jaken dan Jakenan karena menyesuaikan di lingkungan yang ada. Karena pengabdian khusus untuk masyarakat dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi saya harap bisa dijalankan dengan baik ", jelasnya.
Bupati Haryanto menyampaikan bahwa Pati masih berkategori cukup dalam angka kemiskinan karena masih diangka 9.9 persen. " Sebelum saya masuk dan menjabat, Pati masih berada di angka 13.47 persen, dimana angka penurunan kemiskinan di periode ke dua ini turun banyak. Dengan cara dan beberapa langkah yang dilakukan yaitu melalui sentuhan-sentuhan pada masyarakat kami ", jelasnya.
Bupati Haryanto juga berharap di masa jabatannya Kabupaten Pati bisa turun di angka 8 persen. " Karena untuk mendata kemiskinan itu sangat sulit harus dicatat melalui NIK, oleh karena itu saya harap mahasiswa ini mampu membantu pemerintah tidak perlu membantu di program fisik, tapi bisa dibantu mengenai administrasi, pemberdayaan dan pengelolaan keuangan ", jelas bupati berharap.
"Karena setiap kali saya mengunjungi desa dan bertanya kepada setiap Kepala Desa mengenai KKN dan jawabannya "selalu ada manfaatnya", jadi saya selalu membuka diri untuk menerima mahasiswa KKN. Saya mendukung kalau ada staff atau pejabat saya yang mau meneruskan sekolah, dan saya tidak akan hambat tapi akan saya dukung untuk meningkatkan SDM." terangnya
Bupati menjelaskan karena kebetulan bulan ini memasuki kemarau panjang jadi di kecamatan yang didatangi KKN UMK kali ini mengalami kekurangan air bersih.
"Jangan khawatir kalo kekurangan karena sudah kami subsidi air bersih bekerjasama dengan BPBD, nanti akan kita perhatikan terhadap kebutuhan airnya, mudah-mudahan dengan saling komunikasi dan koordinasi akan berjalan dengan baik ", harap bupati.
Dalam sambutannya Bupati Haryanto juga menjelaskan bahwa angka pengangguran di Kabuparten Pati kini tinggal diangka 3.61, yang dulunya sangat tinggi, tapi karena banyak investor yang masuk sangat banyak, contohnya garment, pabrik sapatu dan lainnya.
Di akhir sambutannya Bupati Haryanto berpesan, kita jangan andalkan CPNS semua. " InsyaAllah tahun ini akan ada penerimaan CPNS dan juga PPPK, maka dari itu jangan sekali-kali kena tipu-tipu, sekarang tidak ada penerimaan manual dan semua harus melalui CAT, jadi berhati-hatilah ", harap bupati.
Mengakhiri sambutannya bupati mengucapkan selamat bertugas kepada 660 mahasiswa.
Sementara itu dalam laporannya, Kepala Bappeda Pujo Winarno melaporkan tujuan pelaksanaan KKN UMK ini, yakni sebagai wujud pelaksanaan Tri dharma Perguruan tinggi di bidang pengabdian masyarakat. KKN yang diagendakan selama 31 hari ini ditempatkan di dua kecamatan yakni di Kecamatan Jaken sejumlah 315 mahasiswa dan Kecamatan Jakenan berjumlah 345 mahasiswa dan akan disebar di semua desa yang berada di kedua kecamatan tersebut.