HADIRI ISTIGHOSAH, BUPATI HIMBAU MASYARAKAT AGAR TIDAK TERPENGARUH ISU ADU DOMBA
Pemerintah kabupaten Pati menyelenggarakan acara Istighosah rutinan bersama Ulama dan Umaroh pada hari kamis, 22 agustus 2019 di Pendopo Kabupaten Pati.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap dua bulan sekali ini diikuti oleh ulama tokoh agama dan seluruh instansi TNI, Polri diwilayah Kabupaten Pati.
Sedangkan Istighosah ini dilaksanakan dengan tujuan memohon kepada Allah untuk keselamatan masyarakat kabupaten Pati.
Dalam kegiatan Istighosah semalam dihadiri oleh Bupati Pati Haryanto, Wakil bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono, Jajaran Forkopimda, Ketua PC NU Kabupate Pati Yusup Hasyim, Rois Suriah Kabupaten Pati Anik Muhamadun, Ketua FKUB Pati Achmad Khoeron, Kasi Bimas Pengadilan Agama Ngalimin,Kepala OPD terkait, MWC NU se Kabupaten Pati, Pengurus Harian PCNU Kabupaten Pati dan Camat Pati.
Acara yang dibuka dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur"an dan dilanjutkan Tahlil dan Doa. Istiqosah dan Manaqib semalam berlangsung khidmat.
Dalam sambutannya Bupati Pati menyampaikan terimakasih atas kehadirannya seluruh tamu undangan yg telah hadir di acara Istiqomah.
Haryanto juga menyinggung acara Hari jadi Pati dan HUT RI minggu lalu yang alhamdulillah berjalan dengan lancar.
"Istighosah ini selain acara rutinan juga sekaligus memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT, bahwa kegiatan peringatan hari jadi Kab Pati dan perayaan HUT RI bisa berjalan aman lancar dan sukses," ucap Haryanto.
"Semoga dengan kegiatan Istighosah ini masyarakat Pati bertambah maju , aman dan Sejahtera.Kegiatan Istqosah ini bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan seluruh masyarakat Kabupaten Pati," ujar bupati.
"Terimakasih kepada segenap undangan yang hadir, Semoga Istighosah kita kali ini mendapat ridho dari Allah SWT dan memohon keselamatan Kabupaten Pati," harap bupati.
"Kita ini kadang mudah diadu domba karena media sosial. Jangan terpengaruh, kita tetap pertahankan kebersamaan. NKRI harga mati," tegas Haryanto di hadapan jamaah istighosah yang antara lain terdiri atas unsur alim ulama, TNI-Polri, NU, Forkopimda, dan organisasi kemasyarakatan.
Haryanto menyebut, di Pati sendiri, juga ada warga asal Papua yang hidup damai berdampingan dengan masyarakat setempat.
"Warga keturunan Papua yang sekolah di Pati juga cukup banyak. Di SMP dan SMA Kayen ada beberapa. Tapi keluarganya sudah jadi keluarga sini. Istrinya asli Papua, suami dari sini, atau sebaliknya," ungkapnya.
Haryanto mengajak masyarakat, khususnya peserta istighosah, untuk bersama-sama mendoakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Bagi Haryanto, kegiatan istighosah rutin ini merupakan satu wujud senjata untuk melawan upaya pihak tertentu yang ingin merusak persatuan.
"Senjata kita ini, kegiatan kebersamaan, kegiatan semacam ini. Ini merupakan usaha tolak bala untuk melindungi kita dari upaya memecah belah bangsa. Ini harapan kita bersama. Jangan dikira pertemuan semacam ini tidak bermakna," ungkap Haryanto.
Haryanto juga mengingatkan kembali akan tema peringatan Hari Jadi Ke-696 Kabupaten Pati. Ia menyebut, tema "Nyawiji Mbangun Pati kang Mukti" artinya bersama-sama membangun Pati yang sejahtera.