Yang Utama Aktifkan PSN Secara Rutin

Sabtu, 16 Okt 2021 | 12:46:41 WIB - Oleh Administrator


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, dr. Aviani Tritanti Venusia, MM, melalui Kabid Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinkes Pati dr. Joko Leksono Widodo, MM, berharap agar masyarakat waspada perubahan menjelang memasuki musim penghujan terhadap munculnya DBD (Demam Berdarah Dengue) yaitu penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Hal ini disampaikannya saat ditemui di Dinas Kesehatan pada Rabu (13/10/2021).

Dijelaskan, dari Januari hingga pertengahan bulan Oktober Kasus DBD di Kabupaten Pati telah memasuki angka 62 kasus, turun dari tahun 2020 dengan 177 kasus pada bulan yang sama. Permintaan Fogging setiap musim penghujan mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya kasus di wilayah setempat. Kasus DBD terakhir yang dilaksanakan upaya pengendalian dengan Fogging yaitu kasus di Desa Keben, Tambakromo. Fogging dilakukan karena jumlah kasus yang terjadi dan ABJ (Angka Bebas Jentik) telah memenuhi syarat untuk di Fogging.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Ninik Trisnawati S, SKM. M.Kes, menekankan bahwa sebenarnya fogging merupakan upaya terakhir yang bisa dilakukan setelah upaya pencegahan lain dirasa kurang maksimal. Yang perlu diutamakan adalah masyarakat agar mengaktifkan kembali kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin 1 minggu sekali. Di Kabupaten Pati PSN dikenal pula dengan istilah SIKAT WAE yaitu Siaga Masyarakat Waspada Aides Aigepty di lingkungan sekitarnya dengan kader juru pemantau jentik (jumantik) sebagai penggeraknya.

Perlu diketahui, PSN adalah sebuah gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan melakukan 3M Plus yaitu Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Sedangkan plus yang dimaksud adalah menaburkan bubuk larvasida. Diantaranya menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang. Menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, menghindari menggantung pakaian di tempat peristirahatan nyamuk.