TPI MENJADI PIONIR INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Kamis, 09 Jul 2020 | 13:12:12 WIB - Oleh Administrator


SiPiPa (Sistem Informasi Pelelangan Ikan Pati) menjadi pelopor aplikasi pengelolaan manajemen Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Indonesia. Munculnya aplikasi ini dilatarbelakangi oleh komitmen kuat Pemkab untuk meningkatkan pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dengan sistem elektronik. Tujuannya ialah untuk menghindari adanya Kekurangan Pembayaran Lelang Ikan (KPLI) yang selama ini menjadi momok.

"Hal ini sangat membanggakan. TPI kita menjadi pionir dalam inovasi pelayanan publik. Bukan hanya inovasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, ini juga merupakan implementasi dari reformasi birokrasi," kata Bupati Pati, Haryanto saat mempresentasikan SiPiPa dan mengikuti tahapan wawancara virtual Top 99 menuju Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) dari Pati Command Centre Kabupaten Pati.

Perlu diketahui SiPiPa terpilih setelah melalui penilaian proposal oleh Tim Evaluasi yang selanjutnya dilakukan FGD Penentuan Top 99 Inovasi Pelayanan Publik oleh Tim Panel Independen KIPP 2020.

Dijelaskan oleh Haryanto, dengan SiPiPa, semua transaksi di TPI akan dilakukan secara non tunai, bekerjasama dengan pihak perbankan sebagai mitra. Pengelolaan TPI akan jadi lebih transparan, karena praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat diminimalisir lewat penggunaan aplikasi ini.

Selain itu, akurasi data produksi ikan pun menjadi lebih terjamin. "Semua hasil lelang akan tercatat. Pendapatan juga diharapkan meningkat, sehingga bermuara pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," jelasnya.

"Alhamdulillah karena Sipipa ini pula Pati sering menjadi tujuan studi banding. Dan kami pun berharap aplikasi ini nantinya juga bisa dikembangkan di daerah lain sehingga kemanfaatannya bisa dirasakan lebih luas", terangnya.

Diakui Bupati, pihaknya memang amat getol dalam menggenjot inovasi di seluruh OPD. "Tahun ini saya mengalokasikan untuk OPD, inovasi untuk kegiatan itu nilainya dari 100 juta, 75 juta sampai 50 juta. Sebelumnya saya juga pernah memberikan hadiah mobil dinas kepada OPD yang inovatif, dengan harapan dapat memacu kreatifitas mereka dalam meningkatkan pelayanan publik", tambahnya. Muara dari semua itu, lanjut Bupati Haryanto, ialah untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Pati.