PNS TIDAK BISA SEENAKNYA DALAM BEKERJA

Selasa, 07 Jul 2020 | 17:15:48 WIB - Oleh Administrator


Sebanyak 534 CPNS telah menerima Surat Keputusan Bupati tentang Pengangkatan PNS sekaligus Pengambilan Sumpah/Janji PNS secara virtual pada Senin(6/7/2020). Selain di Pendopo Kabupaten Pati kegiatan juga dilakukan di 19 titik lain dimana beberapa kecamatan bahkan ada yang pelaksanaanya digabung karena pandemi covid-19 beum usai.

Bupati Pati, Haryanto, dalam amanatnya mengatakan hari ini merupakan tonggak sejarah karena mereka telah melewati masa uji dari CPNS menjadi PNS.

"Ini bukan merupakan hal yang mudah sebab harus bersaing dengan puluhan ribu orang yang menginginkan menjadi PNS. Selain itu Anda semua juga telah melalui masa uji selama 1 sampai 1,5 tahun untuk dapat diangkat menjadi PNS ", katanya.

Bupati mengakui bahwa meski hari ini dilakukan pengambilan sumpah, sebenarnya belum dapat untuk memenuhi kebutuhan atas kekurangan PNS di Kabupaten Pati. Sebab sejak tahun 2011 sampai sekarang telah banyak yang pensiun namun rekrutmen, baru ada tahun kemarin dan tahun sebelumnya. Yang agak tercukupi baru dari tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan. Dimana tenaga pendidikan dari formasi umum dan tenaga kesehatan juga dari formasi umum dan K2.

Ditegaskan oleh Bupati Haryanto, sebagai PNS tidak bisa seenaknya saja dalam bekerja karena ada aturan-aturan yang mengikat dan harus dipatuhi.

"Karena sudah menjadi PNS, otomatis akan terikat dengan berbagai aturan yang begitu detail ", tegasnya.

Plt Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Pati, Jumani, menjelaskan bahwa dari 534 CPNS yang menerima SK PNS, yang berasal dari formasi umum tahun 2018 sebanyak 456 orang, formasi khusus 50 orang dan dari STTD 5 orang. Namun dari jumlah formasi umum tersebut, 1 orang dinyatakan mengundurkan diri dan 2 orang telah meninggal dunia.

"Sedangkan penerimaan CPNS tahun 2019 untuk formasi bidan ada sebanyak 26 orang. Sehingga pada hari ini yang mendapat SK ada sebanyak 534 orang", jelasnya.

Rincian 534 orang tersebut, menurut Jumani, terdiri dari tenaga kesehatan 103 orang, tenaga pendidikan 378 orang, dan tenaga teknis tertentu / administrasi sebanyak 53 orang.