LAGI BUPATI HARYANTO AJAK MASYARAKAT SIKAPI MEDSOS DENGAN BENAR

Selasa, 26 Mei 2020 | 20:11:10 WIB - Oleh Administrator


Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, pada hari pertama masuk kerja setelah lebaran (26/5), Bupati didampingi Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekda Pati Suharyono, dan sejumlah kepala OPD, memberikan pengarahan kepada jajaran ASN di lingkungan Setda, DPMPTSP dan Setwan.

Hari pertama setelah lebaran dimanfaatkan untuk saling bermaafan. ASN tetap konsisten menerapkan protokol kesehatan, diantaranya dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan cuci tangan.

" Dalam rangka upaya memutus rantai penularan wabah Covid-19 segala tugas-tugas masih memakai metode WFH sesuai peraturan yang ada", kata bupati.

Bupati Haryanto menjelaskan bahwa Pemkab Pati masih disibukkan dengan upaya penanganan Covid-19. " Bahkan setiap kejadian pasti akan dihubung-hubungkan dengan Covid-19. Itu karena ada rasa was was di masyarakat, dan ini malah bagus karena masih muncul kekhawatiran sehingga warga bisa lebih berhati-hati. Karena jangan sampai seseorang ke mana-mana tetapi sebenarnya dia Orang Tanpa Gejala (OTG) yang dikhawatirkan bisa menularkan kepada yang lain ", jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa rapid test yang positif atau reaktif itu belum tentu positif Covid-19. " Tapi akan kita tindaklanjuti dengan isolasi dan test swab PCR. Dan apabila hasilnya negatif sudah barang tentu yang bersangkutan diperbolehkan untuk pulang ", terang Bupati Haryanto.

Terkait postingan yang ada di Medsos, bupati meminta agar masyarakat dapat menyikapi dengan benar.

" Karena orang posting di Medsos itu macam-macam tujuannya. Ada yang benar-benar ingin menyampaikan data, ada pula yang hanya sekedar untuk eksis, namun tak sedikit yang justru menyebarkan berita hoax ", lanjut bupati.

Untuk itu bupati mengajak semua pihak menyikapi dengan benar bila ada berita-berita tidak benar di medsos. Termasuk pihak-pihak terkait diharapkan ikut memberikan klarifikasi.

Terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Pati, bupati kembali menyampaikan bahwa saat ini banyak Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sudah dinyatakan sembuh.

" Sampai hari ini, ada 54 PDP yang sudah dinyatakan sembuh, sehat dan diperbolehkan pulang ", jelasnya.

Untuk OTG, menurut Bupati ada 31 orang. " Orang Tanpa Gejala (OTG) ini Alhamdulillah setelah kita tangani semuanya sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang", lanjutnya.

PDP yang dinyatakan positif dan dirawat di rumah sakit, menurut Bupati Haryanto, sudah ada tujuh yang dinyatakan sembuh. " Ini menunjukkan bahwa Covid-19 ini bisa disembuhkan karena sudah banyak yang dinyatakan sehat ", tegas bupati.

Dijelaskan bupati, saat ini yang masih dalam perawatan rumah sakit tinggal empat, yaitu dua orang di RSUD RAA Soewondo, satu orang di RSU Fastabiq Sehat PKU Muhammadiyah Pati, serta satu orang lagi dirawat di RSUD Wongsonegoro Ketileng Semarang.

" Tapi semuanya masih menunggu hasil swab mengingat kemarin rapid test-nya reaktif. Karena hasil dari rapid test yang reaktif itu kan belum menjadi ukuran, yang menjadi ukuran adalah hasil swab test ", ujarnya.

Bupati juga menjelaskan bahwa ada pula OTG yang melaksanakan isolasi mandiri. " Mereka sudah lama melakukan isolasi dikarenakan setelah dilakukan swab test berkali-kali masih belum dinyatakan negatif. Orangnya terlihat sehat dan tidak menunjukan gejala, dan yang seperti inilah yang perlu kita waspadai ", lanjutnya.

Bupati juga menyampaikan bahwa yang meninggal dunia sejak awal pandemi hingga hari ini ada sejumlah 13 orang. " Tapi yang meninggal karena positif covid itu hanya satu, yang lainnya negatif ", tegas Bupati Haryanto.

Lebih lanjut bupati menuturkan bahwa yang meninggal itu belum tentu karena Covid-19. "Akan tetapi karena saat ini dalam masa penanganan pencegahan penyebaran Covid-19 maka pemakamannya dilakukan dengan protokol Covid-19. Sehingga dalam hal ini kita harus membedakan, kalau ada info jangan langsung ditelan mentah-mentah ", harapnya mengakhiri sambutan.